1. Startup

Datanest Hadirkan Platform Data-Science-as-a-Services

Melahirkan layanan "lending fintech aggregator" dan layanan data untuk perusahaan

Mencoba menghadirkan layanan bisnis yang mengedepankan pendekatan berbasis data-drive, startup bernama Datanest dihadirkan. Di debut awalnya, startup ini melakukan proses bisnis melalui dua pendekatan, pengembangan produk dan menjual layanan berbasis data. Datanest ingin menjadikan dirinya sebagai platform Data-Science-as-a-Services yang dapat diterapkan bisnis untuk memberikan dampak pada penggunaan data. Solusi yang ditawarkan mencakup dari hulu ke hilir, mulai dari pengelolaan data hingga penyelarasan data untuk analisis prediktif.

Di awal debutnya, Datanest tengah mematangkan produk berbasis lending fintech agregatorMisterPinjaman. Untuk merealisasikan sistem tersebut, pihaknya bersinergi dengan beberapa marketplace dan data partners untuk menjembatani merchant atau pengguna personal mendapatkan komparasi produk finansial berbasis pinjaman. Di MisterPinjaman, sistem mengolah dan menganalisis perilaku transaksi untuk menghasilkan merchant score, default prediction, dan business forecast. Tujuannya termasuk menghasilkan penilaian terhadap kemampuan peminjam untuk melunasi komitmen hutangnya.

Untuk layanan pengembangan Datanest menyediakan tiga opsi, yakni Data Acquisition, Data Visualization dan Audience Targeting. Layanan pertama ditujukan untuk membantu perusahaan dalam membangun jembatan dari sumber data yang dimiliki, termasuk mengupayakan data tersebut menjadi lebih terstruktur sehingga lebih mudah dipahami. Layanan kedua mengupayakan teknik visualisasi, untuk mentransformasikan data sehingga menjadi informasi yang berguna untuk bisnis. Untuk layanan ketiga memfokuskan pada pemanfaatan data secara lebih riil, membantu bisnis menargetkan analisis target konsumen berdasarkan data karakteristik pengguna yang dimiliki.

Lahan bisnis startup berbasis data cerah

Banyak yang mengatakan bahwa "Data is the New Currency" atau "Today's Gold is Data", pun demikian transformasi digital yang banyak dilakukan oleh bisnis, salah satunya mengarahkan pada optimasi data untuk analisis yang lebih baik. Menurut Co-Founder dan CEO Datanes Manggala D. Ratulangie, proses tersebut belum sematang yang dibayangkan.

"Sebagian besar pelaku bisnis saat ini berlomba-lomba untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin. Tetapi, tidak banyak yang bisa memanfaatkan ataupun meramu data yang tepat untuk berbagai kebutuhannya. Kalau dianalogikan menambang emas, diperlukan keahlian khusus melalui berbagai proses pemurnian, sampai akhirnya bisa menjadi emas. Begitu pula yang terjadi dengan data," ujar Manggala.

Manggala melanjutkan, "Dalam suatu bisnis, yang mengetahui data terbaik mana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang pastinya orang yang berpengalaman dalam bisnis tersebut. Sehingga kami percaya bahwa mengolah data bukan hanya ranah para Data Analyst/Scientist, tetapi pekerjaan semua orang yang terlibat di dalamnya."

Datanes menyediakan custom solution bagi bisnis untuk memulai transformasi berbasis data. Manggala menceritakan dari proses yang pernah dijalani. Umumnya akan dimulai dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi dan hasil seperti apa yang diinginkan. Dari uraian tersebut, tim Datanest akan melakukan analisis kebutuhan dan mempersiapkan proses integrasi secara bisnis dan teknis.

Di proses integrasi, sebuah tunnel khusus akan dibuat dan disambungkan ke infrastruktur klien, hal ini dilakukan agar biaya integrasi dapat ditekan dan hampir tidak ada perubahan di sisi klien. Datanest Engine sendiri menggunakan teknologi cloud sehingga lebih fleksibel dan lebih fokus ke kebutuhan bisnis.

Setelah proses di atas berhasil dijalankan, tim Data Scientist Datanest akan mengembangkan pemodelan berbasis Machine Learning sesuai spesifikasi masalah yang dibutuhkan klien. Lalu penyajian data akan disiapkan melalui dasbor internal yang didesain khusus untuk klien dilengkapi dengan fitur berbasis Business Intelligence. Hasil data tersebut dapat dihubungkan ke aplikasi bisnis melalui API yang disediakan oleh Datanest.

Di sisi lain, solusi seperti ini rentan dengan keamanan data dan privasi. Manggala menangkap kekhawatiran tersebut. Ia menjelaskan, "Privasi data merupakan bagian terpenting yang menjadi perhatian kami. Untuk itu data yang masuk ke data pool kami sudah pasti dalam bentuk anonim dan terenkripsi, sehingga privasi dan kerahasiaan data klien akan terjamin. Sistem kami juga dapat diintegrasikan secara hybrid, data pool ini juga dapat diimplementasikan di internal sistem milik klien untuk meyakinkan bahwa akses terhadap data hanya berasal dari engine yang dimiliki Datanest."

Fokus ke MasterPinjaman, memaksimalkan momentum fintech

Startup ini didirikan oleh dua orang Co-Founder, yakni Manggala dan rekannya Thibaud Plaquet (Chief Business Officer). Manggala sendiri sebelumnya seorang data analis profesional yang memfokuskan keahliannya dalam sistem ERP, Big Data dan analisis bisnis perusahaan. Sedangkan Thibaud merupakan mantan seorang engineer, sebelumnya menjalani karier profesional di beberapa perusahaan termasuk Philips Healthcare dan Sony Professional Solution.

Operasional Datanest saat ini didukung oleh suntikan data angel investor. Tahun ini pihaknya juga tengah mempersiapkan untuk seed funding melalui kegiatan akselerasi Plug and Play Indonesia. Rencananya pendanaan tersebut akan mendukung objektif binsis Datanest di tahun 2018, yakni meningkatkan kemampuan produk MasterPinjam dari sisi teknologi, model machine learning, dan targeting engine. Upaya ini turut memaksimalkan momentum fintech yang masih terus bertumbuh di Indonesia.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again