1. Startup

Startup Insurtech Igloo Tutup Putaran Seri B 716 Miliar Rupiah, Seriusi Bisnis di Indonesia

Igloo telah menunjuk Henry Mixson sebagai Country Manager Indonesia

Startup insurtech yang berbasis di Singapura Igloo mengumumkan telah menyelesaikan pendanaan seri B senilai $46 juta (lebih dari 716 miliar Rupiah). Putaran ini sudah berlangsung sejak Maret 2022 dengan perolehan sebesar $19 juta dipimpin oleh Cathay Innovation, dengan tambahan investasi dari ACA dan sejumlah investor sebelumnya, termasuk Openspace.

Dana tambahan sebesar $29 juta ini berasal dari konsorsium investor berpengaruh, di antaranya InsuResilience Investment Fund II yang diprakarsai oleh Bank Pembangunan Jerman KfW atas nama Kementerian Federal Kerja Sama & Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) yang dikelola oleh investor  seperti BlueOrchard Finance Ltd., yang memimpin pendanaan lanjutan ini. Selain itu, investor lainnya, WWB Capital Partners yang dikelola oleh Women’s World Banking Asset Management (WAM), FinnFund, La Maison, dan investor utama seri B, Cathay Innovation.

Dana tambahan ini akan menjadi amunisi perusahaan dalam memiliki fondasi finansial selama beberapa tahun mendatang. Perusahaan akan merekrut talenta tarbaik di bidang engineering, produk, desain, dan pengolahan data, mengingat 50% tim Igloo difokuskan untuk penelitian dan pengembangan. Tak hanya itu, Igloo sedang dalam proses mengidentifikasi dan mengamankan berbagai peluang merger dan akuisisi untuk mewujudkan visinya ‘Asuransi untuk Semua’ sesegera mungkin.

Head of Private Equity Investments Asia BlueOrchard Mahesh Joshi menyampaikan, dengan keahlian, kemampuan, dan teknologi untuk mengembangkan produk-produk dan solusi yang secara langsung menguntungkan kelompok target yang pihaknya sasar, Igloo merupakan perusahaan yang tepat untuk mendukung misinya dalam upaya melindungi dan meningkatkan ketangguhan komunitas-komunitas yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Co-founder dan CEO Igloo Raunak Mehta menambahkan dukungan dari para investor ini menunjukkan nilai yang ditawarkan Igloo dalam mempermudah akses asuransi untuk masyarakat yang belum terlayani, khususnya pekerja gig dan UMKM.

“Sebagai firma insurtech terdepan di Asia Tenggara, membangun ekosistem yang berkelanjutan menjadi prioritas utama bagi kami. Sekarang kami siap untuk memanfaatkan keahlian dan meningkatkan pertumbuhan di seluruh wilayah, serta terus memperkuat portofolio produk dan layanan dalam mengatasi kesenjangan asuransi tradisional,” terangnya.

Menurutnya, babak pendanaan seri teranyar ini membuktikan kepercayaan para investor terhadap performa cemerlang perusahaan yang secara konsisten membawa cakupan asuransi ke segmen uninsured dan underinsured yang berpopulasi besar di Asia Tenggara.

Sejalan dengan riset e-Conomy 2022, disampaikan bahwa asuransi digital merupakan salah satu sektor yang tumbuh cepat dalam layanan keuangan digital, dengan pertumbuhan sebesar 64% secara year-on-year. Secara nilai diprediksi mencapai $400 juta pada 2022 dan tumbuh hingga $1 miliar pada 2025 mendatang.

Kehadiran insurtech dinilai dapat secara positif meningkatkan penetrasi, inklusi, dan literasi digital, khususnya dalam industri asuransi di Indonesia. Data ini juga menunjukkan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang potensial untuk industri insurtech.

Angkat country manager di Indonesia

Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson / Igloo

Sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung industri asuransi di tanah air, Igloo telah menunjuk Henry Mixson sebagai Country Manager Igloo di Indonesia. Henry telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri teknologi dan fintech. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Country Manager dan Regional Head of Credit Aspire Financial Technology dan merupakan salah satu dari tim pendiri di Tunaiku/Amar Bank.

“Saya sangat senang bergabung dengan Igloo dan berharap dapat berkontribusi dalam misi perusahaan ini untuk menyediakan asuransi bagi semua. Saya optimis bahwa Igloo berada dalam jalur yang tepat dan memiliki posisi yang kuat dengan inovasi teknologi untuk menyediakan asuransi yang sesuai kebutuhan dan terjangkau bagi setiap level masyarakat,” papar Henry.

Posisi Henry diharapkan dapat membawa Igloo menuju posisi selanjutnya sebagai pemain yang dominan di Indonesia. Mehta menambahkan, di bawah pimpinan Henry, Igloo menargetkan peningkatan pertumbuhan perusahaan hingga tiga kali lipat pada 2023 dengan meluncurkan lebih banyak produk, menjalin kemitraan, menemukan lebih banyak mitra distribusi, dan membantu lebih banyak pelanggan sesuai kebutuhannya.

More Coverage:

Diklaim hingga saat ini, perusahaan telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 55 perusahaan di tujuh negara dan lebih dari 15 produk dalam rangkaian produknya terus berkembang. Perusahaan telah memfasilitasi lebih dari 300 juta polis dan meningkatkan premi bruto sebesar 30 kali lipat sejak pertama kali berdiri di 2019.

Baru-baru ini perusahaan meluncurkan produk Asuransi Indeks Cuaca paramatrik di Vietnam, satu dari lima negara pengekspor beras terbanyak. Produk ini memanfaatkan kontrak pintar berbasis blockchain, mengautomasi pembayaran klaim yang dihitung menggunakan nilai yang telah ditetapkan sebelumnya untuk kerugian yang disebabkan oleh cuaca atau bencana alam.

Ke depannya, Igloo berencana untuk memperluas jangkauan produk tersebut ke Indonesia sebagai negara penghasil padi terbesar ke-3 di Indonesia, untuk melindungi para petani padi yang belum tersentuh layanan asuransi.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again