1. Startup

Juragan Material Raih Pendanaan Awal 60 Miliar Rupiah Dipimpin Go-Ventures

Juragan Material menyediakan B2B commerce bahan bangunan; kini miliki 9 ribu SKU produk dari 180 merek

Infrastruktur yang kokoh, lengkap, dan menyeluruh merupakan fondasi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan transformasi. Dalam proses pembangunan konstruksi, pengadaan barang/jasa kerap menjadi rintangan tersendiri. Berbagai upaya dan inovasi dilakukan untuk membuat proses ini lebih efektif, efisien, adil, terbuka, transparan, dan akuntabel; salah satunya melalui "Juragan Material".

Platform teknologi konstruksi asal Indonesia ini telah berhasil meraih pendanaan tahap awal (seed) sebesar $4 juta atau sekitar 60 miliar Rupiah yang dipimpin oleh Go-Ventures. Turut berpartisipasi dalam putaran ini Susquehanna International Group (SIG).

Dana segar ini rencananya aka digunakan untuk mengembangkan timnya secara agresif di lini produk, pengembang, penjualan, hingga operasional. Lalu, perusahaan juga akan memperkuat penetrasi pasar konstruksi B2B dan pasar bahan bangunan serta terus berinovasi dan memperdalam kapabilitas ekosistem produknya.

Dimulai dari platform B2B Commerce

Didirikan pada tahun 2021, Juragan Material adalah platform digital yang bertujuan untuk mendigitalkan industri konstruksi. Platform ini dimulai dengan platform B2B commerce untuk bahan bangunan, menawarkan pelanggan dengan solusi end-to-end dalam sumber bahan. Melalui platformnya mereka mengupayakan pilihan produk yang komprehensif, ketersediaan stok, transparansi harga, logistik terintegrasi, dan beberapa pilihan pembayaran.

Juragan Material juga memiliki misi untuk memberikan value kepada kontraktor dan pemilik proyek dengan menawarkan kepada mereka pilihan produk yang komprehensif, visibilitas pasokan yang lebih baik, dan logistik yang andal untuk mengelola proyek mereka secara lebih efisien.

Saat ini sudah ada lebih dari 9.000 SKU produk dan lebih dari 180 merek di seluruh produk struktural, arsitektur, mekanik, dan elektrik yang terpasang dalam platform.

Sebagai perusahaan yang menjalankan model bisnis yang cukup baru, pihaknya mengaku sebagai perusahaan teknologi konstruksi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Dalam satu tahun terakhir, perusahaan telah menggandakan rata-rata GMV setiap bulan sambil mempertahankan unit ekonomi yang positif. Hingga saat ini, sudah lebih dari 250 proyek telah dikerjakan bersama sekitar 225 vendor yang tergabung.

Hal ini dimungkinkan oleh tim pendiri yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia konstruksi dan teknologi. Sebelum mendirikan Juragan Material, CEO Tito Putra adalah Managing Director dari sebuah perusahaan kontraktor bangunan yang telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun, dengan fokus pada proyek industri dan komersial menengah hingga besar. Tito didampingi oleh COO Graceila Putri, dengan pengalaman sebelumnya sebagai Product Associate di Amazon dan Growth untuk sebuah perusahaan kontraktor bangunan.

Dari sisi penjualan, tim ini juga didukung oleh CMO Ricky Fernando, dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam pemasaran dan operasi di Mortindo, salah satu produsen mortar terkemuka di Indonesia (bagian dari grup Triputra). Serta CPO Meichael Surja, yang sebelumnya adalah seorang arsitek dan kontraktor untuk proyek perumahan selama lebih dari 15 tahun.

“Misi kami yang pertama dan utama adalah mendigitalkan industri konstruksi Indonesia. Kami beruntung melihat momentum pertumbuhan yang kuat di semua metrik utama, yang tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan dari kontraktor setia dan mitra pemilik proyek kami," ujar Tito.

Ia melanjutkan, "Pendanaan baru ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan dampak kami dengan terus meningkatkan platform kami dan meluncurkan solusi teknologi yang lebih inovatif, seperti alat dan layanan manajemen alur kerja untuk mendorong efisiensi dan transparansi yang lebih besar guna mendukung produktivitas para pemangku kepentingan kami."

Perusahaan mengaku akan terus memperluas dan mengembangkan berbagai fitur dan produk untuk mendorong efisiensi dan transparansi yang lebih besar guna mendukung produktivitas pemangku kepentingan kami. Melangkah lebih dekat ke dunia konstruksi yang efisien, satu layanan pada satu waktu.

Digitalisasi procurement di sektor bahan bangunan

Sebagai salah satu lini bisnis dengan pemain yang masih terbatas, layanan pengadaan di sektor konstruksi ini terlihat cukup menarik minat investor. Sebelum pengumuman pendanaan dari Juragan Material mengudara, sudah ada beberapa bisnis yang menyediakan solusi sejenis. Salah satunya adalah BRIK, startup pengembang platform B2B commerce (B2B Raw Materials Aggregator) untuk bahan bangunan yang baru saja meraih pendanaan awal dari sejumlah investor.

More Coverage:

Selain itu di akhir tahun 2021, Startup marketplace B2B khusus konstruksi "GoCement" berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal dari Arise (fund kolaborasi MDI Ventures dan Finch Capital), MDI Ventures, Beenext, dan Ideosource.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), sektor konstruksi di Indonesia sendiri merupakan kontributor yang signifikan terhadap PDB negara. Nilai pasar bahan bangunan dan konstruksi sendiri telah mencapai $72 miliar dengan lebih dari 200.000 perusahaan konstruksi.

"Terlepas dari pentingnya bagi perekonomian Indonesia, rantai pasokan sektor ini sangat terfragmentasi dengan banyak lapisan, mengakibatkan permintaan dan pasokan yang tidak dapat diprediksi, kurangnya transparansi harga, kualitas bahan yang tidak konsisten, dan kurangnya koordinasi secara keseluruhan. Kurang dari 1% transaksi rantai pasokan ditangkap secara digital, sehingga kontraktor dan pemilik proyek harus menggunakan metode pengadaan yang sangat tidak efisien dan rumit,” kata Arum Putri, Vice President Go-Ventures

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again