1. Startup

Kliring Berjangka Indonesia Mulai Terapkan Teknologi Blockchain di Aplikasi Resi Gudang

Teknologi ini digunakan untuk aplikasi IS-Ware NextGen

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau dikenal juga sebagai KBI melakukan telah melakukan soft-launching aplikasi IS-Ware NextGen, pengembangan dari Aplikasi Resi Gudang yang sudah ada sejak tahun 2010 silam. Ada beberapa elemen pembaruan, salah satunya adalah penerapan teknologi blockchain dan smart contract di dalamnya.

Melalui aplikasi tersebut pemilik komoditas yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia bisa mendaftarkan dagangannya ke dalam Sistem Resi Gudang untuk dapat diterbitkan dokumen Resi Gudang secara real-time. Dengan demikian pemilik komoditas dapat segera melakukan kegiatan penjaminan atau perdagangan agar nilai dari komoditas tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Pengembangan aplikasi ini, tentu dalam upaya kami menghadapi industri 4.0. Selain itu, pengembangan aplikasi ini juga merupakan upaya kami sebagai pusat registrasi Resi Gudang untuk meningkatkan ekosistem Resi Gudang Nasional. Dengan perkembangan teknologi yang ada, mau tidak mau juga harus kita terapkan dalam hal registrasi Resi Gudang," terang Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi.

Kolaborasi KBI dengan teknologi blockchain sebelumnya pernah tercermin pada kerja sama dengan Indodax akhir September silam. Saat itu Indodax menerapkan pilot project pembayaran via kliring agar transaksi aset kripto di platformnya lebih aman.

Co-Founder & CEO Indodax Oscar Damawan waktu itu menjelaskan bahwa KBI sebagai gateway semua aktivitas pembayaran atau transaksi seperti deposit dan withdraw di mana uang para member Indodax dalam project prototype ini akan disimpan di bank kustodian.

"Dengan teknologi blockchain yang digunakan, ke depan sangat memungkinkan ekosistem resi gudang dapat menggunakan Resi Gudang tanpa warkat (scriptless). Itu akan sangat membantu para pelaku Resi Gudang. Hal ini dikarenakan dari sisi biaya akan menjadi lebih ekonomis, aman karena tidak dapat dipalsukan, memiliki ketahanan karena tidak mudah rusak. Selain itu, proses registrasinya akan lebih cepat karena dilakukan secara online dan instan," tambah Fajar.

Terkait Resi Gudang di Indonesia, KBI menyampaikan bahwa sampai dengan kuartal tiga tahun 2020 menunjukkan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 36% dibandingkan dengan kuartal tiga tahun sebelumnya. Hingga akhir September 2020 tercatat penerbitan di Resi Gudang sebanyak 259, dengan nilai total sebesar Rp56,8 miliar.

"Kita tahu, dengan memanfaatkan Resi Gudang, masyarakat pemilik komoditas akan mampu menjaga kestabilan harga, yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf ekonominya," tutup Fajar.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again