1. Startup

Lanskap Teknologi Kesehatan Indonesia Tahun 2023

Startup healthtech tanah air telah mendapat total pendanaan lebih dari $231,7 juta

Kesehatan merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Namun, Indonesia adalah salah satu negara dengan akses dan infrastruktur kesehatan yang kurang memadai (atau pemerataannya masih jauh dari ideal). Setuju atau tidak, pandemi selama lebih dari tiga tahun terakhir, membuka mata banyak pihak untuk memperbaiki industri kesehatan di tanah air.

Dalam ringkasan laporan yang disusun DS/X Ventures, nilai industri healthcare di Indonesia diproyeksi mencapai $68 miliar di 2030, berpotensi untuk memberikan dampak signifikan dengan melibatkan adopsi teknologi. Untuk lebih lengkapnya, DailySocial.id merangkum beberapa poin menarik terkait lanskap kesehatan Indonesia.

Transformasi kesehatan Indonesia

Terlepas potensinya, healthtech Indonesia terhalang sejumlah hambatan yang menghalangi pengembangan inovasi di bidang kesehatan. Menurut Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji, sulit untuk mendisrupsi industri ini karena, salah satunya, tidak ada keterhubungan data antar-fasilitas kesehatan.

Ada 400 aplikasi di bidang kesehatan, 70 aplikasi puskesmas, dan 50 aplikasi RS yang memiliki sistem sendiri-sendiri.

Masalah klasik lainnya adalah sulitnya masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan biaya dan lokasi fasilitas kesehatan. Kemenkes mencatat rasio dokter hanya berkisar 0,38 per 1.000 populasi, sedangkan rasio tempat tidur di RS adalah 1,2 per 1.000 populasi pada 2020. Adapun, rata-rata biaya kesehatan per kapita Indonesia di 2022 turun 6,39% menjadi Rp32,1 ribu dari tahun sebelumnya sebesar Rp34,3 ribu.

Padahal, inovasi di bidang kesehatan dapat membantu proses bisnis di sektor kesehatan dan membuka akses lebih luas terhadap masyarakat. Adopsinya juga dapat didorong melalui kolaborasi antara faskes tradisional, seperti klinik, RS, dan farmasi dengan penyedia solusi digital untuk saling memperkuat pengetahuan, infrastruktur, dan ekspertis dalam menjangkau pengguna yang lebih besar.

Beberapa inovasi kesehatan antara lain:

  1. Data kesehatan dan analitik Data-data yang dikumpulkan dapat dianalisis untuk menghasilkan insight bernilai bagi pemangku kepentingan di industri kesehatan. Misalnya, pengembangan obat yang dapat dipersonalisasi, pencegahan penyakit, dan pengelolaan kesehatan masyarakat.
  2. Aksesibilitas dan keterjangkauan Infrastruktur kesehatan yang kurang memadai di negara berkembang, termasuk Indonesia, menyulitkan masyarakat di daerah untuk melakukan pengobatan. Belum lagi, biaya berobat di Indonesia, terutama di RS, masih terbilang tinggi. Digitalisasi rantai klinik yang dikembangkan Klinik Pintar menjadi salah satu upaya untuk mempermudah akses kesehatan bagi segmen akar rumput.
  3. Pengelolaan data pasien Industri kesehatan adalah salah satu industri yang sulit untuk didisrupsi karena proses bisnisnya sebagian besar masih manual. Rekam medis dan administrasi kebanyakan ditulis di kertas. Nature bisnis kesehatan yang sangat teregulasi juga menyulitkan platform healthtech untuk mengembangkan inovasi, misalnya digitalisasi rekam medis.

Kabar baiknya, tahun lalu Kemenkes telah menerbitkan regulasi tentang penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME) pada fasyankes; tertuang dalam PMK No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis yang merupakan perubahan dan pemutakhiran dari peraturan sebelumnya PMK No. 269 Tahun 2008.

Menurut Setiaji, aturan baru ini akan memberikan dukungan signifikan terhadap tercapainya keterhubungan data yang selama ini menjadi isu utama pelaku healthtech. Otomatis, regulasi ini dinilai akan memudahkan pelaku healthtech untuk mengembangkan inovasi.

Peta Jalan Transformasi Digital Kesehatan / Sumber: Kemenkes

Upaya pemerintah untuk mentransformasi digital industri kesehatan juga akan menjadi langkah penting untuk memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan industri kesehatan di Indonesia. Ada tiga agenda utama yang menjadi prioritas Kemenkes, yaitu integrasi dan pengembangan pada sistem data, aplikasi pelayanan, dan ekosistem di bidang teknologi kesehatan (healthtech).

Healthtech di Indonesia

Adopsi layanan healthtech Indonesia naik signifikan saat pandemi Covid-19. Telemedis adalah layanan healthtech yang paling banyak digunakan, memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi online dengan tenaga kesehatan melalui aplikasi. Platform Halodoc dan Alodokter adalah contoh aplikasi telemedis terpopuler.

Sumber: Statista / Diolah kembali DS/X Ventures

Namun, perkembangan healthtech Indonesia tak terbatas pada adopsi layanan telemedis saja. Pelaku startup mengembangkan inovasi untuk layanan pencegahan penyakit, digitalisasi klinik dan rumah sakit, hingga kesehatan mental. Beberapa di antaranya ada Fita, Klinik Pintar, dan Riliv.

Ekosistem healthtech di Indonesia / Sumber: DS/X Ventures

Selama tiga tahun terakhir, healthtech Indonesia juga diguyur investasi yang menandakan sektor ini memiliki potensi untuk berkembang. Halodoc, sejauh ini, telah mengumpulkan pendanaan hingga $180 juta dari Gojek, Astra, Telkomsel, Singtel, hingga Temasek. Sementara, Alodokter mendapat dukungan investasi dengan total $51,5 juta, salah satunya dari SoftBank.

Data yang dihimpun oleh DS/X Ventures mencatat bahwa selama sepuluh tahun terakhir, sektor healthtech di tanah air telah mendapat total pendanaan dari investor sebesar $231,7 juta, kebanyakan dikucurkan untuk startup tahap awal dan seri A.

Eksplorasi genomik

Genomik menjadi salah satu studi yang tengah disorot dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Meski masih terbilang tahap awal, studi tentang keseluruhan gen sebuah organisme (genom) telah banyak dilakukan karena potensinya sangat besar terhadap aspek kehidupan masyarakat di masa depan.

More Coverage:

Berdasarkan laporan yang diterbitkan East Ventures di 2023, genomik memiliki sejumlah manfaat yang dapat diaplikasikan ke area yang lebih luas, termasuk:

  1. Pengembangan obat Pemanfaatan genomik dapat mendorong penelitian terhadap obat-obatan yang lebih efektif dan akurat bagi individu.
  2. Pengobatan prediktif Dengan mengidentifikasi penanda genetik terkait risiko penyakit, diagnosis berbasis genomik dapat memungkinkan pengobatan prediktif sehingga individu yang lebih rentan terhadap penyakit tertentu dapat mendeteksi lebih awal dan memungkinkan pencegahan tepat waktu.
  3. Metode pengobatan Genomik diyakini dapat merevolusi metode pengobatan. Misalnya, terapi gen untuk mencari kesalahan spesifik yang dikodekan dalam DNA kita. Ini memungkinkan perawatan yang lebih efisien dan efektif bagi individu.

Secara umum, inovasi genomik dapat berdampak signifikan terhadap pengembangan obat-obatan, diagnosis, hingga metode pengobatan, yang mana dapat meningkatkan tindakan perawatan pasien dan menghasilkan perawatan yang lebih terpersonalisasi.

-

Disclosure: DS/X Ventures merupakan bagian dari grup DailySocial.id

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again