1. DScovery

Mengenal Sejarah Mata Uang Thailand, Mulai dari Manik-Manik, Koin hingga Pecahan Baht Saat ini!

Thailand terkenal dengan julukannya sebagai gajah putih, tapi pernahkah kamu mendengar sejarah perkembangan mata uang yang digunakan di Thailand? Berikut ini simak artikel selengkapnya disini!

Thailand adalah negara yang dikenal dengan julukan gajah putih, negara ini berada di wilayah asia tenggara seperti Indonesia. Mungkin kalian sudah familiar dengan negara satu ini, dimana thailand dikenal juga dengan kulinernya yang cukup ekstrim seperti, kalajengking bakar, jangkrik goreng dan lain sebagainya.

Tapi pernah tidak kalian mendengar mengenai sejarah mata uang di negara thailand? Bagaimana nenek moyang zaman dulu melakukan pertukaran barang dan berkembang dengan menggunakan mata uang baht. Simak penjelasan selengkapnya di bawah sini!

Sejarah Mata Uang Thailand

Pada mulanya pertukaran barang atau kegiatan pertukaran barang dilakukan dengan menggunakan kerang, manik-manik kuno sampai Pot Duang (koin peluru). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Thailand menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional dan dipimpin oleh seorang Raja. 

Pada masa pemerintahan Raja Mongkut, Thailand menyebar luas pengaruhnya dengan menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara barat, sehingga menyebabkan kondisi perdagangan semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan kebutuhan pertukaran uang semakin meningkat, dimana pada saat itu benda yang digunakan dalam transaksi adalah Pot Duang (koin peluru). Kebutuhan yang meningkat menyebabkan Raja Mongkut harus mencari alternatif lain dengan memesan uang kertas pertama yang disebut Mai pada tahun 1853, meskipun pada saat diimplementasikan banyak masyarakat yang lebih suka pembayaran dilakukan dengan Pot Duang.

Seiring berkembangnya waktu pada tahun 1873 yang dipimpin oleh Raja Chulalongkorn, pembayaran dengan koin tembaga mengalami kelangkaan karena naiknya nilai timah dan tembaga di pasar dunia. Hal ini menyebabkan rakyat saat ini menggunakan uang di kasino sebagai alat transaksi, untuk mengatasi masalah tersebut Raja Chulalongkorn menggunakan uang kertas dengan nilai terendah yaitu Att Kradat.

Koin pada Kerajaan Awal Thailand

Pada abad ke-1 sampai ke-7 Thailand memiliki beragam bentuk dan ukuran uang, hal ini ditandai juga oleh pengaruh munculnya kerajaan Indochina di Thailand. Penggunaan koin di Thailand digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Beberapa mata uang koin yang digunakan dalam proses transaksi seperti, koin Dok Jan yang berasal dari kerajaan Sriwijaya. koin tanah liat, koin kerajaan Lenna hingga koin Pot Duang. Mata uang koin yang cukup lama beredar di masyarakat adalah koin Pot Duang.

Koin Pot Duang (koin peluru) saat ini menjadi alat transaksi yang paling lama digunakan, koin ini muncul sekitar abad ke-13 sampai ke-14 selama periode kerajaan Sukhothai. Koin peluru ini dibuat dengan tangan, dimana logam dibentuk dengan cara dibengkokkan dan dilita menjadi sebuah bola menyerupai peluru. 

Koin Pot Duang (koin peluru) beredar hingga masa pemerintahan Rattanakosin dan mengalami penarikan saat tahun 1904 di masa pemerintahan Raja Rama V. Sehingga peredaran mata uang Pot Duang ini berlangsung selama 600 tahun di Thailand.

Munculnya Uang Kertas

Melalui berbagai penolakan dan kurangnya kesuksesan atas penggunaan mata uang kertas, maka pada tahun 1890 pemerintah Thailand berencana mengeluarkan uang kertas yang disebut Ngoen Kradat Luang atau Treasury Notes. Tindakan ini didukung oleh kondisi pemerintah Thailand yang tidak bisa memberikan koin sebagai tanggapan saat perluasan ekonomi dan perdagangan terjadi.

Pada akhirnya treasury notes tidak berhasil diedarkan karena dianggap tidak cukup efisien dalam pengelolaan uang kertas. Sampai pada tahun 1902 dibentuk Kementerian Keuangan yang secara resmi ada di Thailand. Melalui kementerian inilah terjadi penerbitan dan pertukaran transaksi dengan uang kertas yang diedarkan pada 23 September 1902, disinilah awal mula munculnya peresmian uang kertas modern milik Thailand. 

Uang Kertas Baht di Thailand

Ketika Thailand berada pada masa pemerintahan Raja Rama dan Raja Chulalongkorn mata uang kertas kembali disederhanakan menjadi dua bentuk pecahan, yaitu satang dan baht. Saat ini kita mengenalnya dengan mata uang baht yang lebih modern.

Mata uang kertas baht yang diterbitkan oleh pemerintah pada awalnya memiliki klasifikasi nilai nominal dari, 1,5,10,40 sampai 800 baht. Tetapi, saat ini nilai mata uang Thailand kembali disederhanakan dengan angka 25.  Sebagai contoh seperti 25 dan 50 koin satang, serta 1,2,5,10, hingga 1.000 baht

Itu dia sejarah perkembangan mata uang di Thailand yang sampai saat ini masih digunakan dengan uang kertas Baht. Alat tukar digunakan untuk menghitung nilai suatu barang yang dapat kita berikan dan miliki. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasanmu ya!

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again