1. Startup

Optimistis Kripto Akan "Rebound", Reku Siapkan Rangkaian Fitur Baru

Menyambut momentum dengan menghadirkan fitur reward "Staking" serta mode pengaturan transaksi Pro dan Lightining

Meskipun pasar kripto masih 'batuk-batuk', tetapi keyakinan untuk kembali rebound tetaplah ada. Reku, rebrand dari Rekeningku, mempersiapkan kedatangan momentum tersebut tiba dengan fitur inovatif, di antaranya Staking dan dua mode pengguna (Pro dan Lightining), yang sudah dirilis baru-baru ini.

Saat dihubungi DailySocial.id, COO Reku Jesse Choi menyampaikan, meskipun saat ini masih crypto winter, pada momentum ini, pihaknya melihat banyak peluang untuk menyelesaikan masalah pengguna.

Misalnya, pengguna menginginkan cara untuk mendapatkan hadiah pasif (passive rewards) dengan cara yang transparan dan aman. Masalah tersebut melatarbelakangi kehadiran fitur Staking, yang diklaim secara unik memecahkan masalah yang belum dapat dilakukan oleh perusahaan lain.

"Musim dingin kripto tidak berarti kita harus berhenti memecahkan masalah, tetapi sebaliknya, ini adalah waktu yang tepat untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dalam membangun produk unggulan," kata Choi.

Dijelaskan lebih jauh, fitur Staking di Reku berbeda dengan produk pendapatan lainnya, karena terjadi langsung di blockchain sehingga lebih transparan. Staking di Reku juga disebut lebih mudah karena bisa dimulai dari di bawah Rp5 ribu, dan reward bisa didapatkan setiap hari.

Selanjutnya pada dua mode pengguna, Mode Pro didesain untuk mempermudah para investor menggunakan fitur lebih mendalam dan mengatur harga jual-beli sesuai target atau strategi masing-masing. Sementara, Mode Lightining hadir untuk membantu investor agar lebih instan dalam melakukan pembelian atau penjualan sebuah koin tanpa perlu memikirkan harga yang harus diajukan.

Pada mode ini, desainnya sengaja dibuat lebih sederhana agar proses menjadi lebih mudah dan efisien bagi investor. Kedua mode ini dapat digunakan oleh para investor dalam satu aplikasi yang sama melalui Reku.

Choi memastikan akan menyusul fitur-fitur baru lainnya untuk menjadi pemain yang terdepan. Kendati demikian, ia memaparkan pencapaian sejauh ini, Reku telah tumbuh dengan cukup baik, dengan posisi 3 teratas di Indonesia berdasarkan volume, dan diklaim rata-rata pengguna Reku lebih aktif daripada rata-rata pengguna perusahaan lain.

"Kami akan terus berfokus memberikan pengalaman pengguna yang terbaik, mudah digunakan, menyenangkan, serta menyediakan produk dan fitur investasi baru yang inovatif. Kami juga akan terus fokus pada misi kami untuk memberdayakan masyarakat Indonesia menjadi investor kripto yang lebih bijak dengan kombinasi produk baru serta konten dan penelitian kelas dunia."

Potensi kripto masih menjanjikan

Berdasarkan data laporan pasar kripto yang dianalisis dan disusun oleh Reku pada 2023, ada beberapa indikator penting yang menunjukkan tren positif pasar kripto diiring dengan berkembangan investasi, khususnya dari investor institusi untuk mengembangkan aplikasi atau teknologi baru di berbagai proyek.

Proyek blockchain bahkan telah menjalin kerja sama strategis dengan institusi-institusi ternama dengan jutaan pengguna. Capaian tersebut terjadi ketika pasar berada pada fase bearish dan harga Bitcoin terkoreksi lebih dari 50% dari titik tertingginya.

Terlepas dari kapitalisasi pasar yang saat ini masih turun, sektor-sektor potensial seperti DeFi misalnya, telah membukukan peningkatan jumlah pengguna aktif lebih dari 20% serta peningkatan jumlah transaksi sebesar lebih dari 55% secara year-on-year pada 21 Februari 2023, menurut hasil penelitian Reku.

Berdasarkan analisis data tersebut, keadaan pasar kripto pun secara fundamental diproyeksi akan lebih baik dan kuat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, dapat berpotensi memicu pertumbuhan aset kripto yang ada menjadi lebih besar lagi.

More Coverage:

Didukung oleh data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto di Indonesia mencapai 16,99 juta orang hingga Februari 2023, bertambah 13 ribu orang dibanding Januari 2022. Kenaikan juga terefleksi dari nilai transaksi perdagangan aset kripto sejak awal tahun ini. Tercatat pada Februari 2023, nilai transaksi kripto sebesar Rp13,8 triliun, naik 13,7% dari Januari 2023 yang sebesar Rp12,14 triliun.

Masih mengutip dari sumber yang sama, disampaikan demografi investor aset kripto di Indonesia pada 2022 didominasi oleh generasi muda direntang usia 18-24 tahun (28,2%) dan 25-30 tahun (28,5%). Menariknya, kelompok profesi pelajar/mahasiswa (23,5%) menjadi salah satu yang paling dominan untuk latar belakang investor aset kripto. Demografi rata-rata nilai transaksi aset kripto menunjukan sebesar 64,6% yang bertansaksi di bawah Rp500 ribu. Nominal transaksi tertinggi di atas lebih dari Rp100 juta hanya sekitar 4,1%.

"Kami optimistis dengan pertumbuhan industri kripto. Ada banyak perkembangan menarik dan banyak orang cerdas di seluruh dunia bekerja untuk mendorong inovasi lebih lanjut dalam industri ini, jadi kami yakin ada banyak hal yang menarik," tutup Choi.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again