1. Startup

PHK Besar-besaran Perusahaan Teknologi Dunia, Didominasi AS?

Di Indonesia, setidaknya asa 5 startup teknologi yang melakukan PHK karyawan mereka

Pemutusan Hubungan Kerja atau biasa disebut PHK telah meresahkan hampir ratusan ribu karyawan di berbagai perusahaan teknologi dunia, khususnya di Amerika Serikat. Pasalnya, secara total (sampai tulisan ini dibuat), ada lebih dari 140.000 karyawan yang telah di PHK sepanjang tahun 2022 kemarin.

PHK yang dilakukan tidak lain karena kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu dan terjadinya inflasi serta harga pasar saham yang semakin kacau.

Berdasarkan data yang dikutip dari Gizmodo, Senin, 6 Februari 2023, dari total 140.000 karyawan yang di PHK, sekitar 40.000 diantaranya berasal dari perusahaan teknologi di bidang ritel dan dan konsumen, kemudian 11.000 karyawan berasal dari perusahaan teknologi di bidang kesehatan

Dilansir dari Crunchbase.news setidaknya ada lebih dari 500 perusahaan teknologi berbasis di AS yang telah melakukan PHK massal terhadap karyawannya dengan lebih dari 60.000 karyawan, dan akan terus berlanjut sepanjang tahun 2023 ini.

Sementara itu, perusahaan sebesar PayPal juga ikut mem-PHK karyawannya dengan total 2.083 karyawan dan Groupon dengan 1000 orang karyawannya. Pengumuman mengenai kabar PHK PayPal sendiri disampaikan oleh CEO PayPal dan telah diunggah ke laman resmi PayPal. Dengan beragam alasan salah satunya seperti perekrutan yang berlebihan, perusahaan sebesar Qualtrics, Verily, dan Carta juga ikut mem-PHK karyawannya.

Adapun perusahaan global yang telah melakukan PHK sejak tahun 2022 kemarin, adalah perusahaan Meta dengan angka 11000 karyawan, Amazon dengan 18.000 karyawan dan ada Twitter dengan 3740 karyawan. Kabarnya, pemecatan karyawan Twitter dilakukan sejak dua minggu setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan tersebut. Twitter diduga sudah melakukan PHK massal sejak Juni 2022 kemarin dengan memberhentikan sekitar 30% karyawan dari tim akuisisi bakatnya.

Lalu bagaimana dengan PHK Perusahaan Teknologi di Indonesia? Simak Penjelasannya

Dilansir dari Tempo.co penghujung tahun 2022 merupakan ancaman terbesar bagi beberapa karyawan perusahaan teknologi di Dunia tak terkecuali di Indonesia. Kondisi ekonomi menjadi salah satu dari alasan utama mengapa perusahaan ini melakukan PHK besar-besaran terhadap beberapa karyawannya.

Berikut 5 daftar perusahaan teknologi rintisan di Indonesia yang telah melakukan PHK besar-besaran sepanjang tahun 2022-2023:

  1. JD.ID

JD.ID salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia yang dikabarkan akan resmi tutup permanen pada 31 Maret 2023 mendatang. Sebelumnya, JD.ID juga telah melakukan PHK besar-besaran terhadap sejumlah karyawannya pada Desember 2022 kemarin sejumlah 200 orang karyawan. Diduga JD.ID kalah saing dibanding perusahaan e-commerce lainnya yang ada di Indonesia seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

Sebagai Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Chelios), Bhima Yudhistira berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor tutupnya JD.ID. salah satunya yaitu pasar Indonesia, terutama e-commerce B2C (Business to Consumer) yang mengandalkan loyalitas temporer dengan promo dan diskon, sementara JD.ID kurang memberikan promo atau diskon dibanding para pesaing lainnya.

  1. Binar Academy

Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang edukasi ini diketahui telah melakukan pemangkasan karyawannya sejak Oktober 2022 kemarin. Hampir 20% dari total karyawannya sudah di PHK akibat mengalami ketidakpastian kondisi ekonomi global.

  1. GoTo

Kali ini giliran PT.GoTo Gojek Indonesia Tbk (GOTO) yang telah mengambil kebijakan untuk memangkas karyawannya sejumlah 1.300 karyawan atau sekitar 12% dari total karyawan tetapnya.

Menurut Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo menjelaskan, kebijakan pemangkasan karyawan sebelumnya telah diperhitungkan secara matang sebagai bagian dari efisiensi dan optimalisasi keseluruhan beban perseroan.

Kebijakan ini juga diharapkan mampu memaksimal pertumbuhan monetisasi bisnis grup, dimana akan berimbas pada ketahanan pendapatan GOTO saat ongkos karyawannya berkurang.

  1. Link Aja

Sebagai layanan keuangan digital, perusahaan Link Aja baru-baru ini mengaku mendapati beban operasional perusahaan turun lebih dari 50%. Sehingga terpaksa dilakukan pemangkasan karyawan dengan tujuan untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM) yang efisien agar perusahaan dapat tumbuh optimal. Dikutip dari tempo.co, kurang lebih ada 200 orang karyawan yang harus terdampak perampingan organisasi ini.

  1. Ruangguru

Diposisi terakhir, ada perusahaan Ruangguru. Sama halnya seperti Binar Akademi, perusahaan yang bergerak di bidang edukasi online ini terpaksa masuk kedalam daftar perusahaan yang telah melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya sepanjang tahun 2022 hingga saat ini tahun 2023. Dikabarkan hampir 50% karyawannya dengan sengaja diminta untuk angkat kaki dari perusahaan mulai November 2022 kemarin.

Gambar header: Pixabay.

--

Artikel ini ditulis oleh Andi Engku Putribuan, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again