1. Entrepreneur

Potensi Social Commerce untuk Bantu UMKM Perluas Kanal Distribusi Produk

Social Commerce bukan lagi menjadi hal baru bagi para pelaku bisnis, terutama UMKM. Fitur social commerce yang dihadirkan oleh media sosial membuat pelaku UMKM banyak memanfaatkannya. Terlebih, tingginya jumlah pengguna media sosial membuat social commerce menjadi potensi yang baik bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Artikel ini akan membahas potensi social commerce bagi bisnis UMKM. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya!

Apa itu Social Commerce?

Dalam Social Commerce Report 2022 oleh DailySocial, Social Commerce didefinisikan sebagai proses jual beli barang atau jasa yang dilakukan melalui platform media sosial. Kini, media sosial tidak hanya sebagai platform yang memungkinkan antar pengguna untuk bercengkrama secara virtual, namun juga menawarkan pengalaman berbelanja bagi penggunanya.

Media sosial sebagai social commerce memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis UMKM untuk menghubungkan brand mereka dengan para pelanggan potensial. Penjual juga bisa berinteraksi dan memberikan feedback secara langsung kepada pelanggan, baik melalui kolom komentar maupun fitur direct message.

Melalui social commerce, pelanggan disajikan berbagai visual dari katalog produk yang ditawarkan. Social commerce memberi kesempatan kepada pelanggan untuk meminta rekomendasi, berdiskusi dengan teman, dan melakukan pembelian sekaligus tanpa perlu keluar dari aplikasi.

Sebagai platform yang menjembatani proses transaksi, pelanggan social commerce juga bisa memberikan ulasan mereka terhadap setiap produk yang dibeli atau jasa yang disewa. Menurut survei oleh Nielsen, 84% konsumen mempercayai ulasan online sebanyak rekomendasi pribadi (MSME Empowerment Report, 2022).

Dengan begitu, social commerce tidak hanya memberikan kemudahan transaksi bagi pelanggannya tetapi juga mengubah semua pengalaman tersebut menjadi pengalaman sosial di mana pelanggan akan merasa terhubung dengan brand.

Di sisi lain, tingginya jumlah pengguna media sosial dari tahun ke tahun membuatnya menjadi peluang tersendiri bagi UMKM yang ingin menjangkau lebih banyak pelanggan baru, bahkan dalam lingkup global. Menurut survei We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021, terdapat lebih dari 132 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia, yang merupakan peluang pasar yang signifikan bagi para pelaku UMKM (MSME Empowerment Report, 2022).

Pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial sebagai social commerce untuk memperluas jangkauan pelanggan potensial, terhubung langsung dengan pelanggan, meningkatkan web traffic, penjualan, brand awareness, dan mengumpulkan berbagai feedback pelanggan sebagai bahan data analisis.

Gambaran Pengadopsian Teknologi Digital dan Social Commerce oleh UMKM

Dalam hal pengadopsian teknologi digital untuk bisnis, UMKM Indonesia memiliki tingkat adopsi yang cukup tinggi, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses digitalisasinya. Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Berry Fauzi, dalam MSME Empowerment Report 2022 menyampaikan jumlah penetrasi internet di masyarakat Indonesia mencapai 73,7%.

Selama masa pandemi, UMKM juga banyak memanfaatkan berbagai marketplace untuk memasarkan produknya. Sebanyak 40% UMKM menggunakan media sosial, 38% menggunakan instant messaging, 13% menggunakan e-commerce, dan ride-hailing sebesar 5%

Dalam survei yang dilakukan oleh We Are Social and Hootsuite, Indonesia menjadi negara tertinggi ke-6 dengan 65,1% dari pengguna media sosialnya memanfaatkan media sosial mereka untuk mencari informasi terkait suatu brand. Indonesia juga menjadi negara tertinggi (87,1%) yang mengadopsi ecommerce sebagai platform penjualan online. Termasuk dalam hal pengadopsian mobile ecommerce, Indonesia menempati posisi pertama dengan persentase 79,1%.

Masih dalam hasil survei yang sama, TikTok menjadi mobile app yang paling banyak diunduh, disusul dengan Facebook dan WhatsApp.Dalam laporan lain bertajuk The Social Commerce Landscape in Indonesia 2022, TikTok Shop (54%) menjadi platform digital yang paling banyak digunakan untuk berbelanja, diikuti oleh WhatsApp (39%), Instagram Shop (24%), dan Facebook Shop (21%).

Melalui ekosistem holistiknya, TikTok membantu pelaku bisnis untuk meningkatkan brand awareness melalui TikTok For Business, meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui live stream, dan meningkatkan penjualan melalui TikTok Shop. Tidak hanya itu, pendekatan Shoppertainment yang digunakannya memungkinkan pengguna untuk mengemas konten jualan mereka menjadi konten video hiburan yang akan menarik perhatian pelanggan untuk kemudian mendorong pembelian.

Keuntungan Penggunaan Social Commerce bagi UMKM

Penggunaan social commerce untuk bisnis UMKM tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan brand awareness. Media sosial yang dimanfaatkan sebagai social commerce juga memiliki fitur lain yang menguntungkan pengguna bisnis, yaitu fitur analitik.

Melalui fitur analitik, pelaku UMKM bisa mengukur performa dari bisnisnya di media sosial yang digunakan tersebut. Analitik akan membantu UMKM untuk memahami performa, mulai dari performa konten hingga karakteristik pelanggan. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memanfaatkan hasil analitik tersebut untuk menetapkan strategi bisnis yang tepat.\

(MSME Empowerment Report 2022, hal 51)

Survei yang dilakukan oleh DailySocial menunjukkan beberapa manfaat yang dirasakan UMKM Ketika mereka menggunakan social commerce. Peningkatan omzet (19,4%) menjadi manfaat yang paling banyak dirasakan oleh UMKM yang mengadopsi social commerce, diikuti oleh terbukanya pemasaran yang luas (17,6%), mendapat banyak pelanggan (13,1%), peningkatan jumlah pesanan baru (9,5%), dan kemudahan pemasaran produk (9,3%).

(MSME Empowerment Report 2022, hal 48)

Survei yang dilakukan oleh DailySocial menunjukkan pemanfaatan media sosial sebagai social commerce paling banyak digunakan untuk marketing, selling, interacting, dan paid feature. Dalam hal marketing, media sosial membantu UMKM untuk memasarkan produk, meningkatkan brand awareness, terhubung dengan pelanggan potensial, dan mengevaluasi strategi serta performa pemasaran mereka melalui fitur analitik tanpa perlu boros biaya. Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk penjualan/selling.

Misalnya, melalui fitur TikTok Shop, pelaku bisnis bisa membuat konten video produk dengan langsung menambahkan detail informasi produk sehingga pelanggan bisa dengan mudah menemukan produk dan langsung melakukan pembelian tanpa perlu berpindah aplikasi. Penjual juga bisa berinteraksi dan memberikan feedback secara langsung kepada pelanggan. Hal tersebut dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas suatu brand di benak pelanggan. Jika menginginkan hasil yang optimal, pelaku bisnis bisa memanfaatkan fitur berbayar misalnya ads.

(MSME Empowerment Report 2022, hal 52)

Sebagai pemain baru yang memiliki pertumbuhan pesat di kalangan generasi milenial dan generasi Z, sebanyak 22,4% responden dalam surevi MSME Empowerment Report 2022 mengaku menggunakan TikTok Shop sebagai sarana penjualan mereka. Survei menunjukkan manfaat dari penggunaan TikTok Shop sebagai strategi dalam bisnis UMKM adalah untuk meningkatkan penjualan (17,1%), media promosi (12,5%), membuat brand lebih populer (8,6%), mendapat target pasar baru dan penjualan lebih luas (8,2%), dan mendapat pelanggan baru (7,7%).

Tantangan Penggunaan Social Commerce yang dihadapi UMKM

Hasil survei dalam MSME Empowerment Report oleh DailySocial dan TikTok menunjukkan beberapa tantangan dalam upaya pengadopsian teknologi digital bagi UMKM, di antaranya:

Akses ke keuangan

Dalam survei tersebut, menurut International Finance Corporation, penghalang utama adopsi digital bagi UMKM di negara berkembang (termasuk Indonesia) adalah kurangnya akses ke keuangan. Dalam laporan tersebut, diperkirakan sekitar 60% UMKM di negara berkembang tidak memiliki akses ke kredit formal, sehingga sulit bagi UMKM untuk berinvestasi dalam teknologi digital.

Kurangnya keterampilan dan keahlian digital

Sumber daya UMKM cenderung terbatas. Bahkan, tak jarang satu orang harus mengerjakan beberapa tugas sekaligus demi menghemat pengeluaran. Padahal, penting untuk memiliki seseorang yang andal dalam teknologi digital dan fokus untuk mengelola platform digital.

Kurangnya infrastruktur digital yang memadai

Masih ada beberapa daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai, terutama daerah pedesaan. Padahal, akses internet adalah kunci utama bagi UMKM yang akan merambah ke ekosistem digital.

Keamanan

Selain sumber daya manusia yang terbatas, sulitnya akses keuangan membuat modal UMKM juga terbatas. Tidak adanya anggaran untuk melindungi aset digital dan kurangnya pengetahuan tentang ancaman keamanan siber membuat UMKM rentan terhadap bahaya kejahatan siber.

Tantangan lainnya yang dihadapi UMKM dalam pemanfaatan teknologi digital adalah pemasaran. Sebanyak 70,2% responden dalam MSME Empowerment Report mengalami kendala dalam pemasaran produk secara digital. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kendala utama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran digital adalah kebutuhan akan brand yang kuat di benak pelanggan. Tanpa brand image yang kuat, akan sulit bagi UMKM untuk bersaing dengan brand lain. Sumber daya keuangan yang terbatas juga membuat UMKM kesulitan mengalokasikan anggaran untuk iklan atau promosi digital. 

Tips Memanfaatkan Social Commerce untuk Bantu Perluas Kanal Distribusi Produk UMKM

Manfaatkan fitur analitik

Media sosial sebagai social commerce menyediakan fitur analitik yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis sebaga dasar melakukan evaluasi dan mengecek performa dari konten, feedback pelanggan, strategi pemasaran yang diterapkan, serta penjualan.

Salah satu fitur analitik yang dapat digunakan adalah TikTok Insight. Melalui TikTok Insight, pelaku bisnis bisa menemukan berbagai informasi yang dapat membantu mereka menentukan strategi pemasaran yang tepat, misalnya wawasan mengenai komunitas, cara pelanggan berinteraksi dengan brand, dan pengaruh dari TikTok ads. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa menargetkan pelanggan dengan tepat, mengoptimalkan konten dan meningkatkan strategi pemasaran agar mendapat hasil yang maksimal.

Gunakan Hashtag

Penggunaan hashtag bisa dilakukan dengan mencantumkan hashtag yang relevan dengan konten maupun menggunakan hashtag sesua dengan tren. Tujuannya agar konten bisa muncul di pencarian hashtag yang sedang menjadi tren.

TikTok adalah aplikasi yang sering menaikkan konten melalui hashtag. Penggunaan hashtag adalah cara ampuh untuk meningkatkan visibilitas konten, dimana konten memiliki peluang besar untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tunjukkan testimoni pelanggan

Konsumen cenderung lebih tertarik untuk menggunakan produk yang telah digunakan oleh banyak orang dan akan melihat testimoni sebelum memutuskan pembelian. Testimoni pelanggan akan membantu meyakinkan calon pelanggan agar membeli produk Anda. Karenanya, testimoni pelanggan merupakan salah satu hal penting jika UMKM ingin meningkatkan omzet penjualan. Pelaku UMKM bisa menunjukkan testimoni melalui berbagai cara, misalnya dengan melakukan repost jika testimoni disampaikan di Instagram dan mengemasnya dalam bentuk video jika testimoni akan diunggah di TikTok.

Gunakan layanan Ads

Social commerce menawarkan layanan iklan yang dapat membantu UMKM untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial. Dengan iklan, pelaku UMKM dapat menargetkan demografi tertentu sesuai karakteristik target pelanggan yang didapat melalui fitur analitik sehingga potensi untuk mendapatkan hasil yang optimal semakin besar.

Responsif

Memberikan feedback yang cepat kepada pelanggan dapat meningkatkan citra merek yang baik. Sebagian besar calon pelanggan cenderung akan mengurungkan niat pembeliannya jika penjual tidak responsif. Feedback yang dimaksud bisa dalam bentuk komentar di kolom komentar maupun direct message. Dengan begitu, penjual bisa membangun dan menjaga relasi yang baik dengan para pelanggannya.

Manfaatkan fitur tautan, challenge dan live stream

Fitur tautan dalam konten akan memudahkan pelanggan untuk melihat produk yang terdapat dalam konten. Misalnya dalam konten video TikTok, pelaku bisnis dapat menautkan informasi produk dalam kontennya sehingga konsumen bisa langsung melakukan pembelian dari aplikasi jika tertarik.

Fitur challenge dan live stream dari TikTok bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan brand. Pelaku UMKM bisa membuat tantangan yang berkaitan dengan produk dan mengajak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam challenge tersebut. Challenge TikTok merupakan cara ampuh untuk membuat konten viral. Sedangkan melalui live streaming, penjual bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan sembari menampilkan produk yang ditawarkan.

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa social commerce bisa membantu bisnis UMKM untuk memperluas kanal distribusi produk mereka. UMKM bisa memilih platform yang paling cocok dengan bisnisnya atau platform yang paling banyak digunakan oleh target konsumennya. 

DS/innovate bersama dengan TikTok bekerja sama merilis laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022 yang berisi tentang analisis digitalisasi dan pemberdayaan UMKM di era digital. Anda dapat menggunakan hasil laporan tersebut sebagai salah satu acuan dalam memilih dan menentukan strategi pemanfaatan social commerce. Unduh laporan lengkapnya di sini. Semoga bermanfaat!

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again