1. Startup

Rencana Startup E-commerce Enabler "Graas" Garap Pasar Indonesia

Telah menunjuk Trisnia Anchali Kardia sebagai VP, Head of Business Indonesia

Layanan e-commerce di Indonesia hingga kini masih terus mengalami pertumbuhan. Tercatat internet ekonomi tumbuh dari $40 miliar di 2019 menjadi $70 miliar di tahun 2021. Dari nilai tersebut, $53 miliar berasal dari sektor e-commerce.

Melihat peluang tersebut saat ini banyak platform e-commerce enabler yang hadir, menawarkan teknologi hingga pengelolaan bisnis layanan e-commerce dari berbagai segmen.

Salah satu platform yang kemudian ingin menyediakan teknologi terpadu kepada layanan e-commerce adalah “Growth-as-a-Service” atau yang juga dikenal dengan Graas.

Kepada DailySocial.id Co-founder & CEO Graas Prem Bhatia menyebutkan, perusahaannya didukung oleh para profesional yang sudah memiliki pengalaman terbaik di layanan e-commerce. Setelah mendapatkan pendanaan seri A senilai $40 juta, Graas melakukan ekspansi di Indonesia.

Didukung teknologi artificial intelligence (AI)

Secara khusus Graas meluncurkan solusi “Growth-as-a-Service” untuk membantu brand meningkatkan layanan e-commerce mereka. Dengan mengedepankan visi untuk mengurangi kerumitan melalui penggunaan satu dasbor saja, diharapkan dapat mengurangi waktu brand untuk memasarkan dan menciptakan pendekatan pemasaran, inventaris, dan manajemen konten yang efisien dan terinformasi.

Saat ini Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat untuk e-commerce di dunia, dengan GMV $200 miliar. Namun demikian menurut Prem, meskipun ada potensi pertumbuhan yang signifikan, kebanyakan brand berada di bawah tekanan margin yang untuk dapat mengoptimalkan operasional layanan e-commerce mereka. Melihat hal tersebut Graas mencoba untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para brand dalam tiga cara berbeda.

Pertama, Graas menghubungkan segmen bisnis yang sebelumnya tertutup untuk mengurangi kompleksitas data. Dengan demikian, dapat menciptakan kumpulan data terpadu yang membantu brand mengidentifikasi peluang pertumbuhan. Kedua, Graas menerapkan proprietary AI engine, untuk menganalisis kumpulan data ini dan memprediksi tren. Terakhir, Graas mengubah insight ini menjadi tindakan.

"Dengan model plug-and-play, solusi ini membuat pertumbuhan dapat diakses oleh brand dari semua ukuran, dengan kebutuhan minimal untuk menyesuaikan struktur internal mereka," kata Prem.

Teknologi artificial intelligence (AI) yang mereka kembangkan diklaim menjadi faktor pembeda Graas dengan platform serupa lainnya. Mesin AI Graas mencakup seluruh bisnis e-commerce, end-to-end, di seluruh periklanan, etalase (konten & promosi), inventaris dan rantai pasokan.

Saat ini Graas telah mengantongi pendanaan Seri A senila $40 Juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Galaxy (Kejora-led SPV), Performa (multi-billion European Asset Manager-led SPV), Integra Partners, Yuj Ventures (Xander Group) dan AJ Capital. Beberapa angel investor dan pemimpin industri turut terlibat.

"Ashwin Puri (Co-founder) dan saya adalah veteran di bidang MarTech. Kami memiliki pengalaman secara dekat lanskap yang semakin kompleks yang dinavigasi oleh brand e-commerce, kami memahami potensi solusi seperti Graas," kata Prem.

Dalam rangka mendukung laju pertumbuhan e-commerce, salah satu yang memiliki peran penting adalah perusahaan e-commerce enabler. Pada dasarnya, e-commerce enabler adalah perusahaan yang menyediakan layanan strategi digital A-Z (end-to-end) ke unit bisnis lain yang ingin menjual produknya secara online. Ragam layanan yang ditawarkan meliputi produksi konten, pembuatan halaman Official Store di marketplace, eksekusi pemasaran, integrasi kanal penjualan online, hingga pengiriman produk ke pelanggan.

Selain Graas, platform e-commerce enabler yang sudah hadir di Indonesia di antaranya adalah, aCommerce, SIRCLO, 8Commerce, JetCommerce dan Anchanto.

Ekspansi ke Indonesia

Graas telah memiliki lebih dari 350 karyawan, di 11 kantor di 7 negara. Dengan bertambahnya anggota baru dalam tim, perusahaan optimis dapat meningkatkan jumlah tersebut. Saat ini Graas berfokus untuk mempercepat pertumbuhan di kawasan ini dan membawa solusi ke lebih banyak brand besar dan kecil. Baru-baru ini perusahaan juga telah menunjuk pegawai senior utama untuk menjadi ujung tombak bisnis di Indonesia. Yaitu VP, Head of Business Indonesia Trisnia Anchali Kardia.

Trisnia Anchali Kardia selaku VP, Head of Business Graas Indonesia

More Coverage:

Sebelumnya Trisnia menjabat sebagai CMO LINE Indonesia. Ia juga pernah bekerja di Zomato Indonesia dan Telkomsel Digital Advertising. Dengan pengalamannya yang luas di media dan industri digital di Indonesia, Trisnia akan fokus mengembangkan bisnis di salah satu pasar utama Graas.

"Layanan e-commerce di Indonesia tumbuh pada tingkat yang eksponensial dan merupakan salah satu pasar utama Graas. Setelah menunjuk Trisnia Anchali Kardia sebagai VP, Head of Business Indonesia, Graas bersemangat untuk mempercepat pertumbuhannya di Indonesia. Solusi Graas ditargetkan untuk semua brand dan pedagang yang ingin meningkatkan skala bisnis e-commerce mereka," kata Prem.

Disinggung seperti apa strategi growth yang ideal menurut Graas, Prem menegaskan dengan growth atau pertumbuhan, hal yang rumit adalah tidak adanya strategi ;satu ukuran cocok untuk semua'. Hal ini terjadi karena semakin kompleksnya menjalankan bisnis e-commerce saat ini.

"Cara kami mengatasi ini adalah dengan memanfaatkan data untuk membuat keputusan paling optimal di setiap inci rantai. Secara tradisional, ini akan membutuhkan seluruh dukungan dari tim data science," kata Prem.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again