17 February 2021

by Glenn Kaonang

Teknologi Driver Baru Mungkinkan Lahirnya Speaker dengan Desain yang Lebih Kreatif

Dinamai Flat Core Speaker, cara kerjanya mirip electrodynamic driver biasa, tapi wujudnya jauh lebih ringkas

Coba Anda buka speaker berusia puluhan tahun dan speaker wireless yang Anda beli tahun lalu, kemudian bandingkan isinya. Kemungkinan besar, Anda akan mendapati bahwa keduanya sama-sama mengemas komponen dengan bentuk mengerucut. Komponen tersebut adalah driver berjenis electrodynamic, dan teknologi di baliknya sejatinya belum banyak berubah hingga saat ini.

Jadi meskipun produk speaker sudah bertambah canggih, cara kerjanya menghasilkan suara masih sama seperti ketika teknologinya pertama ditemukan. Dari perspektif sederhana, electrodynamic driver melibatkan sebuah electromagnet, voice coil, dan diaphragm. Magnetnya berbentuk seperti donat, voice coil-nya silindris, dan diaphragm-nya mirip kubah.

Alhasil, menciptakan electrodynamic driver yang tipis bukanlah pekerjaan mudah. Namun itulah yang diusahakan oleh sebuah startup asal Korea Selatan bernama Resonado Labs sejak tahun 2017. Buah pemikiran mereka akhirnya dipatenkan dengan istilah Flat Core Speaker (FCS), dan teknologi ini rupanya punya sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan teknologi electrodynamic driver biasa tadi.

Electrodynamic driver konvensional (kiri) dan FCS driver (kanan) / Resonado Labs

Yang paling utama, driver FCS tidak memakan terlalu banyak tempat, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas. Konstruksi pipihnya itu mencakup sebuah voice coil yang diapit oleh sepasang magnet berbentuk balok, sehingga pada akhirnya diaphragm yang bergetar bisa dibuat datar. Lebih istimewa lagi, satu set magnet dan voice coil tadi bahkan bisa menggerakkan dua diaphragm di sisi yang berlawanan sekaligus.

Dengan susunan driver seperti ini, speaker tentu tidak perlu mengemas bodi yang kelewat besar. Resonado bahkan membayangkan bagaimana driver FCS bisa ditanamkan ke perangkat seperti lampu gantung. Singkat cerita, FCS memungkinkan lahirnya speaker dengan desain yang lebih kreatif, tanpa terbatasi oleh bentuk electrodynamic driver konvensional yang menyulitkan.

Yang mungkin jadi pertanyaan, kenapa tidak menggunakan driver berjenis electrostatic atau planar magnetic saja kalau memang problemnya adalah soal keterbatasan ruang? Well, dua tipe driver tersebut membutuhkan ongkos produksi yang cukup mahal. FCS di sisi lain menggunakan material yang sama seperti electrodynamic driver biasa, dan itu berarti ia cukup ekonomis untuk diproduksi.

Selain speaker, driver FCS juga dapat digunakan di headphone. Saya juga tidak akan terkejut seandainya kita bakal menjumpai earphone yang mengemas driver FCS nantinya. Semuanya tergantung bagaimana penerapan proses miniaturisasi berpengaruh terhadap kualitas suara yang dihasilkan.

Namun ketimbang memproduksi speaker-nya sendiri, Resonado lebih memilih menjadi penyedia teknologi saja. Berdasarkan informasi yang tertera di situsnya, di musim semi tahun ini bakal ada soundbar yang mengemas driver FCS, kemudian disusul oleh sound system mobil elektrik di musim dingin.

Sumber: Digital Trends.