24 March 2020

by Dimas Galih W.

[Review] Realme 6 Pro: Smartphone Mainstream 6 Kamera Layar 90 Hz

Menawarkan fitur lengkap, kecuali NFC

Realme kembali memiliki sebuah smartphone yang memiliki nama realme 6 Pro. Ada satu cerita menarik saat saya mendapatkan produk yang satu ini. Pihak realme Indonesia (bagi yang belum tahu, huruf R pada realme sengaja ditulis kecil, sesuai dengan logo mereka) mengatakan bahwa realme 6 Pro bukanlah penerus dari 5 Pro, namun dari realme XT!

Realme 6 Pro merupakan smartphone pertama di dunia yang menggunakan SoC Snapdragon 720G. Selain itu, perangkat ini juga yang pertama menawarkan layar dengan refresh rate 90Hz di kelas mainstream. Yang masih sama adalah sensor 64 MP yang digunakan pada jajaran perangkat realme seri atas. Bedanya, kali ini realme 6 Pro disematkan fitur 20x zoom hybrid dan 119° Ultra wide angle. Total ada enam buah kamera pada perangkat ini.

Realme sekali lagi membuktikan kepada dunia bahwa untuk menghadirkan smartphone premium, tidak membutuhkan harga selangit yang mencapai dua digit juta. Hal ini juga tentu memberikan pesan kepada pesaingnya yang memiliki harga direntang yang sama bahwa realme memiliki produk yang sulit disaingi.

Realme 6 Pro memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme XTRealme 6 Pro
SoCSnapdragon 712Snapdragon 720G
CPU2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver 2x2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6x1.8 GHz Kryo 465 Silver 8nm
GPUAdreno 616 Adreno 618
RAM8 GB 8 GB
Internal128 GB 128 GB
LayarSuper Amoled 6,4 inch 2340×1080 IPS 6,6 inci 2400x1080 90Hz Gorilla Glass 5
Dimensi158.7 x 75.2 x 8.6 mm 163.8 x 75.8 x 8.9 mm
Bobot183 gram 202 gram
Baterai4000 mAh4300 mAh
Kamera utama / depan16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 12 MP Telephoto, 2 MP Makro / 16 MP, 8 MP Wideangle
OSAndroid 9 Pie dengan ColorOS 6 Android 10 dengan Realme UI

Untuk hasil pemindaian dengan CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Realme juga menghadirkan charger yang mendukung QuickCharge 30 Watt pada paket penjualannya. Namun satu hal yang masih cukup disayangkan, walaupun pihak realme selalu mengatakan bahwa belum perlu dihadirkan, adalah masih absennya NFC.

Unboxing

Seperti ini isi dari paket penjualan realme 6 Pro

Design

Kali ini, biarkan saya mengucapkan terima kasih kepada realme karena desainnya berbeda dengan berbagai perangkat mereka sebelumnya. Akhirnya desain water drop pada bagian depannya benar-benar di-drop! Sebagai gantinya, realme mengganti model punch hole pada bagian kiri atasnya.

Layar yang ada menggunakan teknologi IPS, bukan Super AMOLED seperti pendahulunya. Dengan resolusi 2400x1080, layar yang digunakan memiliki refresh rate 90Hz dan sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 5. Hal ini tentu saja sangat terasa pada saat melakukan perpindahan halaman pada homescreen serta app drawer. Sayangnya, saya belum menemukan game yang sudah mendukung layar 90 Hz dari realme 6 Pro ini.

Bagian belakang dari realme 6 Pro terlihat cantik. Hal ini berkat teknologi cetak offset UV-Curving dibalik bahan kaca yang melindunginya yang terinspirasi dari kilat. Dan seperti biasa, bahan kaca selalu ramah terhadap minyak sidik jari. Oleh karena itu, gunakanlah back case bawaan dari paket penjualan realme 6 Pro.

Pada bagian yang sama terdapat empat buah kamera yang cukup menonjol. Namun, tidak terlihat adanya sensor sidik jari pada bagian ini. Padahal, realme 6 Pro tidak mengusung in display fingerprint.

Pada bagian kanan dari perangkat ini ditemukan sebuah tombol power untuk menyalakan perangkat ini. Tombol itu pun ternyata juga berfungsi sebagai sensor sidik jari. Sensor sidik jarinya sendiri juga terasa cukup responsif, namun pengguna harus melakukan registrasi sidik jari yang pas. Hal tersebut dikarenakan dimensi sensornya cukup kecil.

Pada bagian kiri terdapat tombol volume naik dan turun. Selain itu pada bagian atasnya terdapat slot dua SIM dan satu microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3,5 mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Realme 6 Pro juga sudah menggunakan realme UI versi pertama. Penggunaan antar muka ini juga menandakan bahwa realme 6 Pro menggunakan sistem operasi Android Q. Realme UI sendiri juga menggunakan app drawer layaknya UI bawaan Android, sehingga membuat pengguna tidak bingung saat menggunakannya pertama kali.

Dengan hadirnya realme UI, hadir pulalah iklan pada aplikasi bawaan yang dibuat oleh dapur realme. Seperti pada browser bawaan, saya pun beberapa kali ditawarkan iklan. Untungnya, saya lebih suka menggunakan Chrome dibandingkan browser bawaan.

Realme 6 Pro juga sudah dilengkapi dengan dual speaker. Selain itu, pada perangkat ini juga sudah disematkan Dolby Atmos. Suaranya memang sangat baik pada saat dipasangkan earphone.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 6 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 6 Pro menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera: Powerful dengan enam sensor!

Sepertinya kamera dengan resolusi 64 MP yang diproduksi oleh Samsung, yaitu ISOCELL GW1, sudah menjadi standar pada smartphone premium realme. Sensor tersebut pula yang ada pada realme 6 Pro. Kamera depannya pun juga sama dengan sang pendahulu, yaitu Sony IMX 471.

Setelah mencoba kamera belakangnya, saya tidak melihat adanya peningkatan kualitas gambar dari generasi sebelumnya. Hanya saja, fitur night mode yang ada pada realme 6 Pro dapat membuat gambar yang lebih baik dari sang pendahulunya. Hasilnya memang cukup baik dan dapat diandalkan pada segala kondisi.

Kamera depannya juga masih sama seperti dulu, dapat mengambil gambar dengan sangat baik. Pada saat mengambil gambar dengan cahaya yang cukup, kameranya dapat mengambil gambar dengan baik. Akan tetapi pada saat mengambil gambar dengan kamera wide-nya, gambarnya tidak sebaik kamera depan yang utama.

Kamera makro yang digunakan juga ternyata tidak terlalu jauh dengan pendahulunya, resolusi kecil dan tidak tajam. Dan sebagai saran, ambillah semua foto makro dengan perangkat yang satu ini pada saat cahaya yang terang agar bisa mendapatkan warna dan ketajaman yang cukup.

Lalu bagaimana dengan kamera Zoom yang dimiliki? Hasil pada zoom 2x memang bisa dikatakan bagus. Dan pada saat zoom 5x juga masih tertangkap detail yang cukup baik. Saat 10x dan 20x? Gunakan pada saat diperlukan saja.

Satu hal yang cukup menarik dibahas adalah mode tripod yang ada pada mode malam dari realme 6 Pro. Mode ini akan mengambil gambar dalam waktu 50 detik. Hasilnya? memang lebih baik dari mode malam biasa dan sangat berguna mengambil gambar pemandangan pada saat malam hari. Gambar di bawah ini dengan dedaunan yang lebih terang menggunakan mode tripod.

Pengujian

Gaung cip Snapdragon 720G memang cukup tinggi pada saat realme mengumumkan 6 Pro. Hal tersebut dikarenakan prosesor yang digunakan memiliki clock yang lebih tinggi dari 730G. Hal tersebut tentu saja cukup membuat banyak orang yang menggunakan cip 730G kecewa.

Snapdragon 720G sendiri menggunakan Kryo 465 Gold dan Silver yang berbasis Cortex A76. Oleh karena itu, chipset ini sendiri juga akan bersaing dengan para saudaranya, yaitu Snapdragon 712 yang digunakan pada realme XT dan Snapdragon 730G.

Perbandingan kali ini pun menghadirkan kedua cip tersebut. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menguji bermain game. Oleh karena itu, kali ini saya hanya menyajikan benchmark sintetis saja. Berikut adalah perbandingannya.

Ternyata memang, Snapdragon 720G bisa dikatakan kurang lebih sama dan bahkan pada beberapa pengujian lebih kencang dari 730G! Oleh karena itu, jika dengan 730G saja bermain game tidak dapat ditemukan lag, dengan 720G pun seharusnya seperti itu. Jadi? Realme 6 Pro pun dapat diandalkan untuk bekerja dan bermain game.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 13 jam 59 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC 4.0 dengan charger bawaan Realme 6 Pro . Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu sekitar 1 jam dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Realme tidak ada lelah-lelahnya untuk memenuhi pasar dengan perangkatnya yang memiliki "rasa" premium. Setelah menantang para pesaingnya dengan realme XT, sekarang sang penerus pun juga kembali membuat perangkat flagship akan terasa mainstream. Sang penerus itu adalah realme 6 Pro.

Dengan menggunakan Snapdragon 720G untuk pertama kali di Indonesia, ternyata kinerjanya cukup membuat saya yang menggunakan Snapdragon 730G cukup iri. Hal tersebut karena kinerja antara keduanya terpaut sangat-sangat kecil dan bahkan SD 720G kadang lebih kencang dari 730G! Jika pada 730G saya mampu bermain game dengan lancar, seharusnya hal yang sama juga dirasakan pada 720G.

Kamera yang ada juga dapat diandalkan untuk mengambil momen setiap hari. Sayang memang, sepertinya tidak ada peningkatan yang cukup pada sisi hasil tangkapan gambarnya. Walaupun begitu, realme menambahkan fitur-fitur lainnya yang bisa diandalkan seperti video yang stabil, mode tripod, dan lain sebagainya.

Dengan varian yang saya dapatkan, yaitu 8 GB/ 128 GB, realme 6 Pro di India dilepas dengan harga Rp. 3,7 jutaan. Biasanya, harga di Indonesia tidak terlalu jauh dari harga tersebut. Namun mengingat harga dolar yang semakin naik, kemungkinan juga perangkat ini ada pada harga empat jutaan.  Edit: Realme 6 Pro di Indonesia dijual dengan harga Rp. 4.499.000. Harga tersebut ternyata tidak terlalu berhubungan dengan harga Dolar yang sedang meningkat. Namun dengan fitur yang ditawarkan tentu saja membuat harga tersebut menjadi cukup  terjangkau.

Sparks

  • Layar 90 Hz di harga empat jutaan!
  • SD 720G yang kencang
  • Desain baru yang tidak membosankan!
  • Hasil kamera utama yang bagus
  • Responsif
  • Daya tahan baterai yang lama disertai pengisian yang cepat!
  • Dolby Atmos
  • Ultra Image Stabilizer yang baik

Slacks

  • Sebelum diimplementasikan, saya akan selalu menulis ini pada sisi kekurangannya: NFC
  • Iklan!