1. Startup

Samsung Mulai Rangkul Pengembang Lokal

Sebelumnya, Nokia telah giat mengajak pengembang lokal dalam roadshow-nya di berbagai kota di Indonesia.  Kini giliran Samsung untuk merangkul dan mengajak mereka mengembangkan aplikasi di dalam ekosistem yang dimiliki. Samsung menyadari bahwa lineups ponsel Android dan Bada yang dikeluarkannya memiliki ketersediaan aplikasi lokal yang cukup minim.

Samsung sendiri, di luar Android Market, telah memiliki Samsung Apps sejak dua tahun lalu. Menurut Head of Business Development, HHP Business, Samsung Electronics Indonesia, Alven Desnecmen, seperti dikutip Kompas, sejak didirikan dua tahun lalu Samsung Apps sudah memiliki sekitar 50 ribu aplikasi, meskipun demikian jumlah pengembang lokal yang ada di toko aplikasi tersebut hanya 50 pengembang.

Dalam pasar smartphone di Indonesia, Samsung menduduki posisi kedua setelah BlackBerry. Menurut perhitungan Samsung, pihaknya secara keseluruhan (tidak hanya smartphone) malah sudah menguasai sejumlah kota di luar Jakarta -- artinya mengalahkan Nokia -- seperti di Bandung dan Makasar. Dengan pangsa pasar yang besar ini, pengembang tentu saja memiliki potensi untuk berkreasi di Samsung Apps, terutama untuk pasar berbayar, setelah selama ini masih kesulitan menembus pasar aplikasi berbayar di Android Market.

Sementara ini memang 90% aplikasi di Samsung Apps merupakan produk gratis, tapi tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan ketersediaan aplikasi berbayar jika diminati oleh masyarakat luas. Nampaknya Samsung sendiri masih mencari formula yang tepat untuk merangkul pengembang, di antaranya tentang komitmen bagi hasil antara Samsung dan pengembang.

Saya sendiri tidak menggunakan ponsel Samsung, tapi saya mengasumsikan seharusnya aplikasi Samsung Apps sudah tersedia secara pre-loaded untuk setiap smartphone yang dijual di Indonesia. Ternyata sudah cukup banyak aplikasi ternama (atau afiliasinya) di situ, misalnya detikcom, kaskus, ataupun 21 cineplex -- meskipun aplikasi lokal terbanyak masih dikembangkan sendiri oleh Samsung (SEIN). Ada beberapa aplikasi yang ditawarkan secara berbayar seharga Rp. 16.500 (atau sekitar $1.99).

Informasi yang saya dapat menyebutkan pula bahwa sudah ada beberapa pengembang yang didekati oleh Samsung supaya aplikasi Android yang dibuatnya bisa tersedia secara pre-loaded. Tentu saja komitmen dan kesadaran Samsung akan pentingnya ketersediaan aplikasi lokal menjadi awal yang baik bagi perkembangan aplikasi mobile, terutama di platform Android dan Bada, di tanah air.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again