1. DScovery

Sistem Konsinyasi Adalah: Arti, Karakteristik dan Contohnya

Selama menjalankan bisnis, pastinya seluruh pebisnis akan melakukan banyak cara agar mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Salah satunya adalah menggunakan metode konsinyasi.

Pernahkah Kamu mendengar kata konsinyasi? Barangkali Kamu pernah melakukan konsinyasi apalagi dalam dalam menjalankan bisnis. Semua pebisnis mengambil banyak langkah untuk mendapatkan keuntungan, meskipun dalam jumlah besar. 

Banyak pelaku bisnis, di mana pun mereka berada, melakukannya dengan berbagai cara untuk mengembangkan bisnisnya dengan cepat. Salah satu opsi adalah menggunakan metode konsinyasi. Artikel di bawah ini akan menjelaskan apa itu konsinyasi hingga contohnya. Sebagai berikut!

Pengertian Konsinyasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsinyasi adalah penitipan barang dagangan kepada agen untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian atau jual titip.

Menurut Yunus dan Harnanto, konsinyasi adalah suatu persetujuan oleh pemilik suatu produk untuk memberikan suatu komisi kepada pihak yang dapat menjual sejumlah produk tertentu dari buku Prinsip Akuntansi Keuangan Lanjutan.

Menurut Wijaya, Paramita, dan Taufiq dalam jurnal Penerapan Akuntansi Penjualan Konsinyasi, Koperasi Karyawan Prima Rumah Sakit Wijaya Kusuma, konsinyasi adalah suatu pengaturan di mana satu pihak memasok sejumlah barang kepada pihak lain dan menjualnya dengan suatu imbalan.

Mekanisme konsinyasi adalah consignor (pengirim) akan mengirimkan stok barang kepada consignee (penerima barang), namun tidak pembelian secara langsung. Penerima pembayaran dari menjual barang kepada pelanggan. Pengirim menerima keuntungan dari pendapatan penjualan dan membayar komisi kepada penerima. Jika barang tidak terjual atau masih dalam stok, penjual atau penerima dapat dengan aman mengembalikan barang tersebut ke pengirim (supplier).

Berbagai praktik penjualan dengan sistem konsinyasi telah dibuktikan oleh banyak pelaku bisnis. Ada juga pelaku bisnis yang berbisnis online di bidang industri makanan, industri elektronik, dan berbagai bidang bisnis lainnya. Ada banyak alasan mengapa sebagian orang lebih memilih menjalankan bisnis konsinyasi. Berarti ini bisnis praktis yang menguntungkan.

Sistem konsinyasi lebih disukai oleh pengusaha yang pemula. Banyak pebisnis yang belum berpengalaman merasa mendapatkan banyak keuntungan, apalagi di banyak bidang bagi pebisnis yang kurang berpengalaman. Manfaat konsinyasi dicirikan oleh perbedaan dua sisi yang menguntungkan baik pemilik barang maupun pemilik toko.

Manfaat untuk Pemilik Barang

  • Membantu dalam Menghemat Biaya Pelayanan dan  serta Penambahan Tenaga Kerja
  • Berfokus pada penyediaan produk atau berfokus pada produksi
  • Adanya Perluasan Pasar dan Menghemat Biaya Produksi

Manfaat untuk Pemilik Toko

  • Meminimalisir Risiko Kerugian yang Terjadi
  • Stock Produk yang Bertambah
  • Ada Banyak Keuntungan Tanpa Mengeluarkan Modal

Apakah ada kerugian dari menggunakan metode konsinyasi ini? Seperti halnya sistem penjualan lainnya, sistem konsinyasi juga memiliki risiko kerugian. Kerugian dalam sistem ini juga dibagi menjadi beberapa pihak di mana baik pemilik barang maupun pemilik toko dirugikan. Estimasi kerugian yang dicapai dalam sistem konsinyasi adalah:

Kerugian untuk Pemilik Barang

  • Kurangnya Strategi Pemasaran yang Dilakukan
  • Rentan Rugi dalam Keuangan yang Banyak
  • Uang yang Tidak Langsung Didapatkan

Kerugian untuk Pemilik Toko

  • Biaya penyimpanan akan berlaku.
  • Kita perlu memberi ruang untuk inventaris baru.
  •  Kamu dapat dimintai pertanggungjawaban jika ada barang di toko yang rusak atau dicuri.
  • Inventaris konsinyasi harus dikelola secara terpisah dari inventaris biasa

Contoh Konsinyasi Antara Toko Besar dan UMKM

Contoh konsinyasi pertama dan paling umum adalah penjualan konsinyasi antara toko besar dan usaha kecil. Contoh: Kamu adalah produsen makanan ringan yang usahanya kecil. Untuk meningkatkan branding dan penjualan produkmu, ajukan proposal untuk menjual produk mu ke supermarket besar.

Contoh Konsinyasi Antara Produsen Besar dan Toko Ritel Kecil

Contoh konsinyasi berikut adalah antara produsen ritel besar dan warung peritel kecil. Faktanya, toko-toko kecil di berbagai daerah merupakan salah satu saluran distribusi terbaik bagi produsen barang-barang ritel seperti mie instan, sabun, kopi kemasan, makanan ringan, dan berbagai produk ritel lainnya.

Sederhananya, ketika kamu atau keluargamu ada yang memiliki warung sembako kecil di sebuah kampung atau perumahan. Biasanya akan ada seseorang yang menawarkan suatu produk dari perusahaan ritel B, seseorang tersebut akan melakukan perjanjian penjualan konsinyasi dengan pemilik warung tersebut.

Demikian pembahasan konsinyasi dari pengertian, manfaat dan kerugian, hingga contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again