1. Startup

Tren Pendanaan Startup Indonesia Sepanjang 2021

Sepanjang tahun 2021, ada 213 putaran pendanaan dengan nilai yang diumumkan sebesar lebih dari $4,3 miliar

Di tahun 2021, Indonesia telah memiliki 12 unicorn dan lebih dari 50 centaur.

Banyak aspek yang dapat dijadikan variabel pengukuran untuk melihat kematangan ekosistem startup di sebuah negara. Adapun pendanaan atau investasi menjadi salah satu yang terpenting, karena di dalam sebuah proses pendanaan terdapat serangkaian tahapan validasi untuk menilai kualitas bisnis, pasar, teknologi, hingga founder. Bergulirnya sebuah pendanaan berarti ada sebuah startup yang berhasil tervalidasi melalui hipotesis-hipotesis yang dimiliki oleh pemodal.

Sepanjang tahun 2021, ada 213 putaran pendanaan startup yang diumumkan dan membukukan total nilai lebih dari $4,3 miliar dari 126 transaksi yang disebutkan perolehannya. Capaian ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020, yakni 113 transaksi dengan nominal $3,3 miliar dari 50 transaksi yang diumumkan nilainya.

Berikut ini ulasan mengenai data pendanaan startup pendanaan startup Indonesia yang berhasil dikumpulkan oleh tim DailySocial.id.

Pendanaan tahap lanjut meningkat

Pendanaan tahap lanjut mendefinisikan putaran yang terjadi setelah tahap awal. Di tahun 2021, ada 45 startup yang membukukan pendanaan seri A, 33 seri B, 10 seri C, 2 seri D, dan 1 seri F. Jika digabungkan, angka ini melebihi perolehan pendanaan tahap awal yang jumlahnya mencapai 81 transaksi.

Tingginya angka pendanaan awal menyiratkan masih terbukanya kesempatan bagi generasi baru founder untuk melahirkan inovasi baru untuk mendemokratisasi aspek bisnis tertentu. Sementara pendanaan lanjutan menyiratkan sebuah model bisnis yang tervalidasi pasar – melahirkan kepercayaan lebih terhadap investor untuk meletakkan lebih banyak dana ke startup terkait.

Dalam sejumlah wawancara dengan pemodal ventura di Indonesia, para partner memang mengatakan bahwa di masa pandemi ini mereka akan memberikan porsi lebih untuk memberikan dukungan kepada portofolio yang sudah ada.

General Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan, dengan dana kelolaan baru yang berhasil didapat tahun 2021 lalu, menyebut pihaknya meningkatkan ticket size dan turut memberikan fokus lebih pada follow-on funding untuk startup yang telah menjadi portofolionya.

Pendanaan lanjutan ini juga berhasil membawa puluhan startup masuk ke jajaran centaur. Sebut saja Flip, Shipper, GudangAda, Lemonilo, hingga ALAMI. Bahkan melalui putaran pendanaan seri B, Ajaib berhasil mengokohkan diri dengan status unicorn; lalu Xendit dan Kopi Kenangan jadi unicorn setelah menutup seri C mereka.

Sektor bisnis terpopuler

Kendati fintech masih mendapatkan jumlah terbanyak dari sisi jumlah transaksi pendanaan --juga nominal pendanaan--namun mulai ada divergensi. SaaS (23), New Economy (21), dan Wealthtech (15) berhasil memikat perhatian investor.

SaaS dianggap masih memiliki potensi besar di tengah pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia. Berbagai solusi dikembangkan untuk mempermudah proses bisnis mereka, mulai dari layanan pencatatan, tata kelola operasional, manajemen sumber daya manusia, dan lainnya.

Sementara New Economy berhasil terangkat dengan adanya pemilik brand yang mulai melakukan transisi strategi ke arah digital – seperti merek fesyen yang fokus ke model direct to consumer untuk distribusi produknya. Diyakini bahwa cara ini akan memberikan value lebih terhadap bisnis yang dijalankan, karena adanya campur tangan teknologi dan data yang komprehensif didapatkan dari proses transaksi. Strategi ini juga memungkinkan pengembang merek untuk lebih fokus kepada inovasi produk – karena kanal penjualannya umumnya memanfaatkan layanan online yang sudah ada seperti online marketplace.

Wealthtech bahkan sudah memiliki unicorn dengan torehan gemilang Ajaib. Mereka berada di tengah momentum pertumbuhan investor ritel. Menurut data BEI, per Oktober 2021 jumlah investor pasar modal mencapai 6,7 juta SID, tumbuh 7,5x lipat sejak 2016.

Pendanaan terbesar sepanjang tahun

Tidak hanya tren tahun ke tahun, sepanjang 2021 nominal pendanaan yang berhasil dibukukan oleh ekosistem startup Indonesia juga meningkat dari kuartal ke kuartal. Mengindikasikan investor kembali membuka diri untuk kembali menyalurkan dana kelolaannya, setelah sebelumnya banyak memilik “wait and see” melihat keadaan yang belum kondusif akibat Covid-19.

Terdapat 22 transaksi pendanaan yang nilainya sama dengan atau lebih dari $50 juta. Sementara puluhan lainnya mendapatkan 8 digit dolar dalam pendanaannya. Di sisi nominal, GoTo, SiCepat, Ajaib, Xendit, hingga Halodoc mendapati perolehan tertinggi dalam putaran pendanaan lanjutannya. Adapun investasi yang didapatkan GoTo dan Kredivo berkaitan dengan rencananya melantai di bursa saham.

Jika membaca Startup Report di tahun-tahun sebelumnya, nominal pendanaan besar (puluhan juta dolar) selalu datang pada putaran lanjutan startup unicorn. Namun tren yang ada saat ini, tidak sedikit stratup yang masih berumur pendek mendapatkan dukungan fantastis dari investor.

More Coverage:

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Pertama, generasi founder baru yang lahir dari ekosistem. Tak jarang kita menemui startup baru yang didirikan oleh ex-pegawai unicorn atau ex-pegawai di modal ventura. Mereka adalah orang-orang yang sudah mempelajari bagaimana bisnis digital bermanuver. Pengalamannya membesarkan perusahaan sebelumnya, menjadikan pemodal memberikan nilai lebih terhadap inovasi yang coba diusungnya.

Kedua, pasar digital yang cenderung lebih terdidik. Jika setengah dekade lalu, para pengembang platform digital masih menjumpai tantangan melakukan edukasi pasar secara mendasar, berbeda kondisinya dengan saat ini. Effort untuk melakukan sosialisasi bisa dirasa lebih mudah, menjadikan proses scale-up atau growth menjadi lebih singkat. Dukungan modal besar dibutuhkan untuk memastikan startup terkait mendapati momentum pertumbuhan tersebut.

Angel Investor terus bergerak agresif

Dari total transaksi yang ada, sekurangnya terdapat 341 institusi yang terlibat dalam pendanaan startup Indonesia, baik datang dari venture capital, CVC, hingga korporasi. Yang menarik, ada keterlibatan angel investor di 51 transaksi pendanaan.

Adapun jajaran investor yang paling aktif mendanai [secara kuantitas transaksi] susunannya masih tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para pemodal tersebut sebagian besar bermain di semua tahapan pendanaan, dari seed sampai dengan growth stage. MDI Ventures, sebagai contoh, juga mengoperasikan Arise Fund bersama Finch Capital untuk membantu startup-startup tahap awal yang bergerak di sektor riil, seperti pertanian dan peternakan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again